Terlalu sering kita melupakan Allah dalam keadaan sehat, sakit, senang, bahkan ketika sakitpun kita sering lupa yang kita ingat pergi ke dokter harapan bisa sembuh. Padahal yang bisa menyembuhkan hanya Allah. Boro-boro mau datang ke Allah, mita aja jarang ya… Allah, dimana Allah sebenarnya?
***
Ada sebuah cerita saya dapatkan dari bc seorang teman yang menggelitik pada pandangan dan perasaan saya, namun untuk kebenarannya wallahualam. Tapi coba baca bener-bener libatkan hati dan perasaan kita, insya Allah banyak makna yang bisa membangunkan naluri hati kita. Begini ceritanya.
***
Malam itu, terlihat seorang dokter pulang itikaf. Sejak pulang dari itikaf di masjid selama 3 hari bersama jamaah dakwah, dokter Yahya (nama samaran) menjadi pribadi yang berbeda.
Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah. Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur nabi Saw. Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya, membawa dirinya hijrah menuju Allah Swt. Selai itusang dr pun entah cahaya apa yang hinggap, rasa-rasanya mendapatkan semangat baru, beribadah lebih baik lagi, berusaha lebih taat dan patuh lagi, inginnya selalu dekat lagi sama Allah Swt.
Sahabat sepenggal cerita diatas membuktikan bahwa hidayah datang ketika kita siap, oleh karena itu persiapkanlah dengan jemput tuh hidayahnya Allah. Yuk kita lanjut lagi ceritanya.
Selain sang dr lebih taat, patuh sama Allah, sang dr juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah. Yakni adalah “Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.
Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah. Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat, Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat, yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah” Kurang lebih gitulah kata-katanya.
Dia-pun terus merenungkan kata-kata yang terucap dari sang amir jamaah.
Bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu, terjadilah perubahan besar terhadap hidupnya salah satunya perubahan cara ia memeriksa kepada pasien-pasiennya.
***
Suatu ketika sang dokter didatangi oleh seorang pasien. Jika kita datang ke dr yang biasa dokter-dokter pada umumnya lakukan apa? mungkin, ditanya-tanya dulu “Ibu/Bapak punya keluhan apa atau apa yang kersa?” Kurang lebih seperti itulah pertanyaannya, setelah ditanya-tanya pasien langsung diperiksa pakai stetoskop, trus dilihat lidah sama matanya, ya bila perlu di tensi dulu setelah beres pemeriksaan baru kasih resep obat dan disarankan untuk kontrol min minggu depan. Seperti itulah dokter-dokter biasa memeriksa.
***
Tapi… berbeda dengan sang dr, beliau mengganti 360 derajat cara pemeriksàan terhadap pasien-pasiennya.
Seolah-olah ilmu kedokterannya tidak ada gunanya lagi. Mengapa seperti itu?
Jadi, sebelum sang dr memeriksa pasiennya, yang pertama beliau katakan dan selalu bertanya kepada pasien/pasiennya yang datang ke klinik ia praktek.
***
Lalu sang drpun bertanya “Bapak sebelum kesini sudah ijin dulu kepada Allah?” atau “sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “sudah lapor dulu kepada Allah?”. Dahsyat pertanyaannya.
Kita lanjutin ya…
Jika dijawabnya belum (….kebanyakan memang belum…). Aduuh…
Lalu langkah apa lagi setelah bertanya-tanya. Melainkan sang dr meminta kepada pasien-pasiennya untuk mengambil air wudhu, dan sholat 2 rakat di tempat yang telah disediakan. Cakep bener nih dokter
Kemudian ketika sang dr ini memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama, “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah saw dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan….”
Ajaib… betul-betul ajaib Alhamdulillah dengan izin allah banyak pasien yang sembuh. Subhanallah…
Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakinbahwa yang Maha menyembuhkan adala Allah/ kata ust YM mah Believe to Allah, percaya karena Allah” dan apabyangbterjadi? Subhanallah Allah sembuhkan. Allahu-Akbar.
Selain itu pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar org tsb untuk sholat 2 rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai sholat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat. Allahu-Akbar…
Sampai-sampai Rudi (nama samaran), Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh dok? dr. Yahya menjawab “Ya insya Allah dengan izin Allah pasti bisa, bagi Allahmah mudah dan bisa jadi sumber sakitnya ada di hatinya, hati yang gersang karena jauh dari Allah. Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, Namun batinnya pun terobati. Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikr, Quran, Wudhu, Sholat, doa dan tawakal pd Allah” Jawab sang dr. Luar biasa dokter kaya gini yang harus jadi contoh buat para tenaga kesehatan diluaran sana. Kita lanjut lagi ya ceritanya.
***
Suatu ketika ada pasien yang datang dan setelah diperiksa ternyata jantungnya bermasalah dan harus segera di operasi, kalau tidak akan fatal.
Selain Yakin, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Jadi, sebelum tidur berwudhu, kalo bisa sholat 2 rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.
Kemudian seminggu kemudian, pasien tersebut datang lagi ke klinik ceritanya mau kontrol, lalu oleh sang dr pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, mujijat yang Allah turunkan ternyata hasilnya sang pasien tidak perlu melakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya. SubhanallahbAllahu Akbar.
***
Itu cerita dari pasien yang punya penyakit jantung, kemudian berlanjut kepada pasien yang memiliki penyakit ginjal.
Caranyapun sama dengan pasien yang memiliki penyakit jantung dan beliaupun minta agar pasien tersebut amalkan sunnah makan dan sunnah di dalam wc.
Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih. seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.
Dan akhirnya klinik itu sepi karna setiap yang datang dengan izin Allah sembuh.
Sampai suatu ketika, Rudi asisten dokter Yahya pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan beresiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun dr. Yahya menjawab “Bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.
***
6 bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta sholat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.
dr.Yahya kemudian memanggil rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa rudi ingin sekali berangkat umroh. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.
“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umroh bulan depan, kamu bersedia?”.
Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya ijin sholat dulu dok” ucapnya lirih. ia Sholat yang lama sekali, sepertinya ini sholat dia yang paling khusu’. pelan, terdengar dia terisak-isak. The end.
Sahabat yang di Rahmati Allah, gimana sudah banyak belajar dari sepenggal cerita diatas?
Bagi Allahmah mudah, yang mau jodoh mudah bagiNya, mau harta kecil sekali bagiNya, yang mau anak.. aaapaapun yang kita mau bagi Allahmah mudah,
Kesenangan dunia tidak dapat memberikan solusi,… yang memiliki kesenangan adalah Allah…
Kesenangan bisa menyembuhkan
Allah berfirman:
” Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Fathir:2)
***
Jadi, ya tergantung kitanya mau atau enggak menuju Allah, meminta kepada Allah, mengetuk pintu langit dengan qiamulail
Alah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Qs. Al Baqarah: 186)
***
Dan sesungguhnya tidak ada pertolongan yang terbaik melainkan pertolongan yang datangnya dari Allah
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”(Qs.Alfatihah:5)
“Tidak ada tempat terindah dan damai melaikan menujuMu” (Sherly Oktaviani Azzahra)
Doakan saya dan keluarga agar tetap terus berada dalam koridornya Allah, begitupun saya selalu mendoakan sahabat2, jangan lupa doakan Indonesia juga ya…
Salam,
SOA.